Kelasplc.com – Alat ukur listrik sangat diperlukan untuk mengukur berbagai besaran listrik seperti tegangan, arus, daya, resistansi, faktor daya, frekuensi, dan lain sebagainya.
Dengan alat ukur listrik ini, pengguna atau teknisi bisa mendapatkan informasi yang akurat mengenai besaran listrik, baik dalam bentuk arus searah (DC) maupun arus bolak-balik (AC).
Penggunaan alat-alat pengukur listrik tersebut sangat berguna untuk memahami dan mengukur listrik dengan lebih mudah dan efisien.
Sebelumnya, alat untuk mengukur listrik menggunakan metode analog dengan jarum yang menunjukkan angka atau skala.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, kita telah memiliki banyak alat ukur listrik digital yang jauh lebih praktis digunakan.
Ada berbagai macam alat untuk mengukur listrik, masing-masing memiliki fungsi, cara kerja dan kegunaan yang berbeda.
Contohnya adalah Ampere Meter, sebuah alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik dalam rangkaian elektronika.
Untuk lebih memahami berbagai jenis alat ukur listrik dan fungsinnya, Anda bisa mengeksplor lebih lanjut dalam artikel ini!
Macam Macam Alat Ukur Listrik
Alat ukur listrik adalah jenis alat ukur yang digunakan untuk mengukur berbagai aspek dalam listrik seperti daya, tegangan, resistansi, dan frekuensi:
Amperemeter
Pertama, kita punya alat pengukur arus listrik yang disebut Amperemeter, yang berguna untuk mengukur arus listrik bolak-balik (AC) dalam suatu rangkaian elektronika.
Dengan Amperemeter, kita bisa dengan tepat mengukur jumlah arus listrik yang mengalir melalui penghantar dalam rangkaian listrik.
Nah, bagaimana sebenarnya cara kerja dan penggunaan Ampere Meter ini?
Gampang kok, Cukup pasang alat ini secara seri pada penghantar dalam rangkaian, atau jika perlu, pada ujung penghantar yang ingin diukur.
Voltmeter
Selanjutnya, ada alat pengukur tegangan listrik yang disebut Voltmeter, yang sangat berguna untuk mengukur tegangan listrik bolak-balik (AC) yang masuk ke dalam suatu rangkaian.
Teknisi elektronika sering menggunakan Volt Meter untuk mengetahui secara akurat seberapa besar tegangan listrik yang masuk ke dalam rangkaian.
Cara kerja alat ukur kelistrikan ini cukup sederhana. Anda tinggal memasangnya secara paralel dengan bagian dari rangkaian listrik yang memiliki potensial (tegangan) yang ingin Anda ukur.
Selanjutnya, pastikan untuk menghubungkan kutub positif Volt Meter dengan potensial yang lebih tinggi, dan kutub negatif dengan potensial yang lebih rendah.
Frekuensimeter
Sekarang, mari kita bicara tentang Frekuensi Meter. Secara singkat, Frekuensi Meter adalah alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur frekuensi dalam rangkaian listrik AC.
Frekuensi yang dimaksud tersebut mengacu pada jumlah getaran yang terjadi dalam rangkaian listrik AC setiap detiknya.
Nah, bagaimana cara kita menggunakan Frekuensi Meter untuk mengukur jumlah getaran per detik ini? Berikut langkah-langkahnya:
- Siapkan Frekuensi Meter beserta semua perlengkapannya, termasuk stop kontak, lidah getar, dan kabel penghubung.
- Pasang kabel penghubung ke dua lubang yang ada pada Frekuensi Meter.
- Hubungkan kedua ujung kabel penghubung secara bersamaan ke stop kontak.
- Perhatikan lidah getar pada Frekuensi Meter yang bergerak dengan kecepatan paling tinggi, itulah hasil pengukuran frekuensinya.
Dengan langkah-langkah sederhana ini, Anda dapat dengan mudah mengukur frekuensi dalam rangkaian listrik AC.
Wattmeter
Selanjutnya, kita akan membahas Wattmeter, alat pengukur listrik yang sangat berguna untuk mengukur daya dalam sebuah rangkaian listrik.
Ada tiga jenis Wattmeter yang umum digunakan, yaitu Wattmeter Induksi, Watt Meter Digital, dan Wattmeter Analog.
Wattmeter Digital adalah alat pengukur daya listrik yang paling sering digunakan, dan berikut adalah cara menggunakannya:
- Hubungkan kabel Input ke terminal yang bertuliskan “WATT” dan “10A”.
- Sambungkan kabel Output ke terminal yang bertuliskan “COM” dan “V”.
- Nyalakan Watt Meter dengan menggeser tombol ke posisi “ON”.
- Tekan tombol “PILIHAN” untuk memilih daya yang ingin diukur. Misalnya, jika Anda memilih “Watt 1,” ini setara dengan mengukur daya sebesar 2.000 Watt, dan seterusnya dengan “X10 Watt.”
- Selanjutnya, atur “WATT ZERO ADJUST” sesuai dengan panduan pada pengaturan untuk membuat tampilan layar menunjukkan nilai 0.
- Pasang kabel Input pada stop kontak sehingga beban listrik dapat berfungsi.
- Jika Anda menggunakan “Watt 1,” tampilan layar akan menunjukkan hasil pengukuran daya pada beban. Jika Anda menggunakan “Watt 2,” hasil pengukuran akan dikalikan dengan 10.
- Setelah selesai menggunakan Watt Meter, matikan alat ini dengan menggeser tombol ke posisi “OFF.”
Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat dengan mudah mengukur daya dalam rangkaian listrik menggunakan Watt Meter Digital.
Ohmmeter
Kini, mari kita bahas Ohm Meter, sebuah alat ukur listrik yang memiliki beberapa fungsi penting. Alat ini berguna untuk mengukur daya listrik serta resistansi dalam sebuah rangkaian listrik.
Selain itu, Ohm Meter juga dapat digunakan untuk menguji apakah sekering, saklar, atau kabel dalam rangkaian terputus atau tidak.
Berikut adalah cara penggunaan Ohm Meter dengan lebih sederhana:
- Matikan daya pada rangkaian yang akan diuji.
- Masukkan kedua probe alat ini ke lubang meteran.
- Setel meteran pada posisi angka 0.
- Pilih rangkaian yang ingin diuji.
- Sambungkan satu probe ke salah satu ujung rangkaian dan satu probe lagi ke ujung lainnya.
- Akhirnya, catat hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh Ohm Meter.
Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat dengan mudah menggunakan Ohm Meter untuk mengukur daya dan resistansi dalam rangkaian listrik serta melakukan pengujian penting lainnya.
KwHmeter
Biasanya, setiap rumah tangga dilengkapi dengan alat yang terpasang di dinding. Jika rumah tangga tersebut masih menggunakan listrik prabayar, petugas dari PLN akan melakukan pemeriksaan alat ini setiap bulan.
Alat tersebut berfungsi untuk mengukur jumlah daya listrik yang telah digunakan oleh rumah atau bangunan selama satu periode waktu tertentu, yaitu dalam satu bulan.
Megger
Berikutnya, mari kita bahas tentang Megger, sebuah perangkat pengukuran listrik yang berguna untuk menilai sejauh mana isolasi dalam sebuah rangkaian elektronika dapat bertahan.
Alat ini seringkali dimanfaatkan oleh para teknisi untuk mengukur ketahanan isolasi dalam rangkaian listrik yang bekerja dengan tegangan yang cukup tinggi.
Tachometer
Walaupun tidak secara langsung terkait dengan kelistrikan, alat yang sering dimanfaatkan untuk mengukur kinerja motor listrik adalah Tachometer.
Tachometer digunakan untuk mengukur seberapa cepat motor listrik berputar dan seberapa efisien daya yang dihasilkannya.
Oscilloscope
Ini adalah alat listrik yang melakukan dua fungsi penting, yaitu mengukur dan memproyeksikan sinyal listrik ke dalam bentuk digital yang dapat kita lihat.
Alat ini sangat berguna dalam berbagai konteks, seperti mengukur besaran amplitudo sinyal radio, menyelidiki fenomena periodik, dan menilai perbedaan antara sinyal input dan output.
Multimeter
Ada satu alat ukur listrik yang sangat multifungsi karena dapat mengukur aliran arus listrik, tegangan listrik, dan daya listrik, semua dalam satu perangkat.
Alat ini tersedia dalam dua jenis, yaitu Multimeter Digital dan Analog, namun disarankan untuk menggunakan Multimeter Digital karena memiliki akurasi yang lebih baik.
Selain dari alat-alat umum tersebut, ternyata ada juga beberapa alat lain yang mungkin kurang dikenal oleh masyarakat umum, seperti:
- Manifold, digunakan untuk mengukur komposisi udara dalam suatu ruangan.
- Generator Fungsi, berfungsi sebagai sumber pemicu atau sumber sinyal yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
- Fluxsi Meter, digunakan untuk mengukur intensitas cahaya dalam suatu ruangan. Alat ini berguna sebelum melakukan instalasi listrik untuk menentukan kebutuhan daya lampu yang sesuai.
- Termometer, berguna untuk mengukur suhu pada penghantar listrik, khususnya saat mempelajari instalasi listrik.
- Tang Ampere, digunakan untuk mengukur arus listrik, memiliki fungsi yang serupa dengan Ampere Meter.
- Avo Meter, merupakan kombinasi dari tiga alat ukur sekaligus, yaitu Ampere Meter, Volt Meter, dan Ohm Meter.
Manifold
Meskipun bukan alat yang digunakan untuk mengukur listrik, alat ini sebenarnya lebih berfokus pada pengukuran tekanan udara dalam suatu ruangan.
Biasanya, teknisi memanfaatkan alat ini untuk mengukur tekanan udara pada komponen-komponen tertentu, seperti saluran udara dalam kulkas.
Generator Fungsi
Generator fungsi adalah perangkat yang bertindak sebagai sumber sinyal pemicu, dan ini adalah komponen penting dalam alat tes listrik atau elektronik yang digunakan untuk menghasilkan berbagai jenis gelombang.
Fluxsimeter
Fluxsimeter adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecerahan cahaya dalam suatu ruangan. Alat ini seringkali digunakan sebelum melakukan instalasi listrik untuk menentukan daya lampu yang sesuai untuk ruangan tersebut.
Tespen
Untuk mendeteksi dan memeriksa apakah suatu penghantar listrik memiliki tegangan atau tidak, umumnya digunakan alat yang disebut tespen.
Penghantar listrik dalam konteks ini bisa berupa kawat listrik, kabel listrik, atau stop kontak listrik. Penting untuk dicatat bahwa tespen digunakan untuk menentukan keberadaan aliran listrik dalam penghantar listrik dengan bantuan indikator lampu.
Sebagai contoh, ketika ada aliran listrik dalam kabel, lampu indikator pada tespen akan menyala. Namun, jika tidak ada aliran listrik, lampu tidak akan menyala.
Tang Ampere
Salah satu alat ukur listrik yang sangat penting untuk dimiliki adalah tang ampere, yang juga sering disebut sebagai clamp meter.
Alat pengukur listrik ini digunakan untuk mengukur arus listrik yang mengalir melalui konduktor kabel dengan cara menjepitnya menggunakan dua rahang penjepit.
Sebagian besar clamp meter yang tersedia di pasaran juga memiliki fungsi sebagai multimeter. Hal ini berarti, selain memiliki dua rahang penjepit untuk mengukur arus.
Clamp meter juga dilengkapi dengan dua probe yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan AC, resistansi, dan tegangan DC.
Kapasitormeter
Dalam industri kendaraan dan elektronika, kita sering berhadapan dengan berbagai komponen listrik, salah satunya adalah kapasitor.
Teknisi biasanya perlu memeriksa apakah kapasitor tersebut masih berfungsi dengan baik atau sudah mengalami kerusakan.
Salah satu metode yang umum digunakan untuk memeriksa kondisi kapasitor adalah dengan menggunakan alat yang disebut kapasitor meter.
Meskipun ada cara lain untuk mengukur kapasitor, penggunaan kapasitor meter dianggap lebih praktis.
Selain kepraktisannya, penggunaan kapasitor meter juga memberikan keuntungan dalam hal mendapatkan nilai yang lebih detail, sehingga pemeriksaan kapasitor dapat dilakukan dengan lebih teliti.
LCRmeter
LCR meter sebenarnya adalah perangkat pengukur yang memiliki banyak kesamaan dengan AVO meter. LCR meter ini dapat dianggap sebagai kombinasi dari beberapa alat ukur listrik yang berbeda.
Sesuai dengan singkatannya, LCR meter mampu mengukur berbagai parameter, termasuk induktansi (L), resistansi (R), kapasitansi (C), dan tahanan (R).
Micrometer
Mungkin Anda sudah sering mendengar tentang mikrometer. Baik itu teknisi listrik maupun teknisi permesinan, pasti sudah familiar dengan perangkat ini. Mikrometer adalah alat yang sangat penting dalam industri ini.
Teknisi sering menggunakan mikrometer untuk mengukur dengan tepat ukuran kawat tembaga dalam dinamo bekas yang sedang digulung ulang. Terkadang, perkiraan kasar dalam pengukuran tidak cukup akurat.
Kesalahan dalam pengukuran bisa berakibat sangat signifikan. Meskipun jumlah lilitan kawat mungkin benar, perbedaan ukuran kawat dapat berdampak pada performa dinamo ketika digunakan.
Leak Detector
Leak detector sebenarnya merupakan bagian integral dari manifold gauge. Fungsinya adalah untuk mendeteksi kebocoran dalam sistem pendinginan udara dalam freezer.
Meskipun manifold gauge dapat secara umum mendeteksi kebocoran pada kulkas, tetapi tidak selalu dapat menentukan dengan tepat lokasi pasti dari kebocoran tersebut.
Kesimpulan
Kesimpulannya, alat ukur listrik merupakan perangkat yang sangat penting, terutama bagi teknisi kelistrikan dan pelajar yang mengambil jurusan kelistrikan.
Tanpa alat-alat ini, sulit untuk membayangkan bagaimana seseorang bisa mengukur dan memahami besaran seperti arus, tegangan, hambatan, dan lainnya yang terkait dengan peralatan elektronik.
Di atas telah disebutkan beberapa alat ukur listrik yang umum digunakan oleh masyarakat dan teknisi. Setiap alat ini memiliki fungsi khusus untuk mengukur berbagai parameter seperti daya, arus, tegangan, resistansi, dan lain-lain.
Dengan adanya alat-alat ini, para profesional dan pelajar dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih efektif dan akurat dalam bidang kelistrikan.