Fungsi Latching Pada PLC – Seringkali ada kondisi dimana perlu untuk menahan output atau tetap mengatifkan output yang di beri energi, Bahkan ketika input berhenti atau tidak aktif.
Contoh sederhana pada kondisi itu bisa kita temui pada motor listrik, Yang di mana ketika kita menghidupak motor dengan menekan Push button start. Yang di mana kondisi kontak tidak tetap pada kondisi Normally closed. Motor harus tetap berjalan sampai Push button stop di tekan.
Istilah latch digunakan untuk rangkaian yang digunakan untuk melakukan operasi semacam itu. Ini adalah sirkuit self-maintaining dimana, Setelah di beri energi, Ia mempertahankan keadaan itu sampai ia mendapatkan inputan lain.
Fungsi Latching PLC
Contoh rangkaian latch di tunjukan pada gambar 1.1. Ketika kontak Input A berubah menjadi Normally closed atau tertutup. Maka output menjadi AKTIF. Namun ketika output AKTIF kontak yang berhubungan dengan output tersebut akan berubah kondisi.
Pada gambar kita bisa lihat bahwa kontak output kondisi awalnnya Normally open dan itu akan berubah menjadi Normally closed ketika INPUT A tertutup.

Kontak ini membentuk sistem gerbang logika OR dengan kontak Input. Jadi meskipun Input A dalam kondisi Normally open atau terbuka, Rangkaian akan tetap mempertahankan output. Salah satu cara untuk menonaktifkan output adalah dengan mengoperasikan kontak B.
Sebagai ilustrasi penerapan sirkuit latching (pengunci). Kita mengatifkan motor listrik yang kita operasikan dengan Push button START dan STOP dan satu lampu indikator harus menyala saat daya di alirkan ke motor atau untuk memberitahukan bahwa motor dalam keadaan AKTIF dan satu lampu indikator lagi untuk memberi tahukan motor dalam kondisi TIDAK AKTIF.
Pada gambar 1.2 kita bisa melihat ladder diagram PLC rangkaian latching atau rangkaian pengunci. Dan pada pembahasan ini kita menggunakan PLC Omron sebagai contoh.

Sahabat bisa perhatikan pada PB STOP (Push Button Stop) Jika pada gambar 1.1 kontak Input B tersebut dalam kondisi Normally closed sedangkan pada gambar 1.2 berubah menjadi Normally open itu di karenakan Input Eksternal awal kondisi kontaknnya Normally closed. Jadi walaupun kontak pada gambar ladder diagram di atas Normally open tetap akan berubah menjadi Normally closed jika Input eksternal dalam kasus ini Push button stop tidak di tekan. Karena Push button stop biasannya menggunakan Kontak Normally closed (NC).
Jadi saat program di mulai Kontak Input PB STOP (I: 0.01) dalam kondisi tertutup. Dan Output kontak MOTOR LISTRIK (Q: 100.00) yang kondisi Normally closed akan mengatifkan Output INDIKATOR MOTOR OFF (Q:100.01) yang menandakan bahwa Motor listrik TIDAK AKTIF.
Lalu jika kita mengaktfikan Input PB START (I: 0.00) maka kontak akan berubah menjadi Normally closed atau tertutup sementara di karenakan Input eksternalnnya menggunakan Push button start yang di mana cara kerja push button, aktif jika di tekan. Akan tetapi Output MOTOR LISTRIK (Q: 100.00) tetap aktif. Dan inilah maksud dari materi ini. Kita membuat rakaian yang di mana akan ada kondisi dimana perlu untuk menahan output atau tetap mengatifkan output yang di beri energi, Bahkan ketika input berhenti atau tidak aktif.
Lalu Output kontak MOTOR LISTRIK (Q: 100.00) berubah kontak dan salah satu kontaknnya akan mengaktifkan Output INDIKATOR MOTOR LISTRIK (Q: 100.02) yang menandakan bahwa Motor listrik sedang AKTIF.
Motor akan berhenti jika kita mengaktifkan Kontak input PB STOP (I: 0.01) atau dalam praktiknnya kita menekan sejenak Push button stop eksternal.
Fungsi latching pada PLC ini n banyak digunakan dengan start-up sehingga pengaktifan awal aplikasi menjadi terkunci.
Dan jika sahabat bingung mengenai Input eksternal atau perlatan yang dapat mengontrol dan di kontrol oleh PLC. Sahabat bisa mendapatkan penjelasannya di Modul Kursus PLC Fundamental yang hargannya sangat terjangkau dengan manfaat yang banyak untuk sahabat semua.
Jika ada hal yang ingin di tanyakan pada materi ini. Silahkan bertanya pada kolom komentar.
Terimakasih sudah belajar di Kelas PLC.