Potensiometer adalah?☑️ Berikut Ulasan Lengkap Mengenai Jenis dan Fungsi Potensiometer ☑️ Simbol Potensiometer dan Cara Kerja Potensiometer☑️
Potensiometer adalah salah satu komponen elektronika yang fungsi utamanya digunakan untuk mengatur arus, tegangan, dan hambatan listrik pada suatu rangkaian tertentu.
Potensiometer umumnya digunakan sebagai kontrol volume untuk peralatan elektronik seperti peralatan audio/video seperti radio, walkie-talkie, tape mobil, pemutar DVD dan amplifier.
Tidak hanya itu, Potensiometer juga sering digunakan pada rangkaian dimmer dan pengatur tegangan pada power supply.
Ada banyak sekali kegunaan atau fungsi potensiometer pada rangkaian elektronika yang akan Kita bahas bersama pada materi potensiometer kali ini.
Mari Kita mulai dengan pertanyaan, apa yang dimaksud dengan potensiometer?
Baca Cepat :
ToggleApa Itu Potensiometer?
Pengertian potensiometer adalah jenis resistor yang hambatannya bisa dirubah – rubah sesuai dengan kebutuhan.
Potensiometer merupakan salah satu jenis resistor dan masuk kedalam kategori resistor variable.
Secara definisi potensiometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial dalam suatu rangkaian.
Beda potensial antara dua titik dalam suatu rangkaian adalah jumlah kerja yang dilakukan untuk membawa muatan dari titik pertama ke titik kedua.
Ketika ada perbedaan potensial dalam suatu rangkaian, arus mengalir melalui rangkaian. Jika komponen potensiometer menggunakan tiga terminal makan ia bertindak sebagai pembagi tegangan.
Akan tetapi, Jika hanya dua terminal saja yang digunakan makan potensiometer berfungsi seperti resistor variabel atau rheostat.
Potensiometer juga dapat digunakan untuk mengukur EMF (gaya gerak listrik) dan dapat digunakan sebagai resistor variabel di sebagian besar aplikasi.
Potensiometer menggunakan metode komparatif karena lebih akurat jika dibandingkan dengan pendekatan defleksi.
Jadi, ini banyak digunakan di tempat-tempat di mana akurasi yang lebih tinggi diperlukan atau di mana tidak ada arus yang mengalir dari sumber yang diuji, tidak seperti voltmeter, yang menarik arus dari rangkaian dan karenanya, voltmeter memberikan hasil yang kurang akurat.
Jadi sampai sini Kita sudah memahami bahwa resistor variabel atau potensiometer yaitu resistor yang besar hambatannya dapat dirubah – rubah sesuai dengan kebutuhan.
Simbol Potensiometer
Ada dua simbol komponen potensiometer yang umumnya digunakan untuk tujuan merepresentasikan potensiometer.
- Simbol potensiometer standar IEC adalah persegi panjang antara dua garis lurus
- Simbol potensiometer standar ANSI adalah dua garis lurus dengan garis zigzag di tengah.
Dimana simbol potensiometer (IEC) berasal dari International Organization for Standardization sedangkan simbol potensiometer (ANSI) berasal dari American National Standards Institute.
Konstruksi Potensiometer
Rangkaian potensiometer biasanya dibuat dengan menggunakan tiga bagian utama yaitu
- Terminal
- Element Resistif
- Penyapu atau disebut juga dengan Wiper
Elemen resistif itu sendiri dibuat dari unsur resistif semi-lingkar seperti unsur tahan partikel biasanya grafit, plastik partikel karbon, kawat resistansi.
Sebuah kaki potensiometer dihubungkan ke ujung elemen resistif yang nantinya akan dihubungkan ke rangkaian.
Lalu ada terminal di tengah yang merupakan penyapu (wiper). Fungsinya untuk mengatur tingkat nilai resistansi.
Bagaimana Cara Kerja Potensiometer?
Potensiometer bekerja dengan mengontrol besarnya hambatan atau resitansi dalam suatu rangkaian elektronika. Semakin tinggi resistansi yang diperoleh semakin rendah tegangan output, begitupun sebaliknya.
Komponen wiper potensiometer digunakan untuk mengontrol besarnya hambatan. Posisi wiper yang dapat berubah – ubah ini dapat menentukan besar hambatan yang dihasilkan.
Jadi, cara penggunaan potensiometer adalah dengan menggeser wiper untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Fungsi Potensiometer
Setelah mengetahui pengertian potensiometer dan simbolnya, Selanjutnya Kamu perlu mengetahui berbagai macam fungsi potensiometer yang dimana ini menjadi poin penting pada artikel ini.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa fungsi potensiometer pada rangkaian elektronika adalah untuk mengatur resistensi, tegangan, dan juga arus litrik yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik.
Adapun detail lebih lengkap mengenai fungsi dari potensiometer dijelaskan dibawah ini.
- Fungsi potensiometer pada rangkaian dimmer adalah sebagai pengontrol kecerahan lampu dan LCD.
- Fungsi potensiometer pada Arduino sebagai input control atau dapat digunakan juga sebagai simulasi untuk sensor dengan sifat resistif.
- Fungsi potensiometer pada servo untuk mendeteksi posisi poros servo. Ketika pulsa yang masuk diukur, yang kemudian mengalirkan arus ke motor untuk memutar poros hingga potensiometer menunjukkan bahwa posisinya sesuai dengan lebar pulsa yang masuk.
- Fungsi potensiometer pada rangkaian amplifier adalah untuk mengontrol volume, frekuensi, dan karakteristik lainnya. Ketika digunakan bersama dengan filter, mereka dapat bertindak sebagai fader, kontrol nada, dan equalizer.
Jenis Potensiometer
Potensiometer atau POT diproduksi dengan menggunakan berbagai jenis bahan seperti komposisi karbon, cermet, film logam, dan plastik konduktif.
Potensiometer diklasifikasikan menjadi tiga jenis berdasarkan cara kerjanya, yaitu:
- Potensiometer Rotary
- Potensiometer Linier
- Potensiometer Digital
Di antara ketiganya, potensiometer Rotary adalah jenis potensiometer yang paling umum digunakan. Berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai macam macam potensiometer.
Potensiometer Rotary
Contoh terbaik dari potensiometer rotary adalah kontrol volume yang tersedia di stereo dan perangkat pemutaran musik lainnya yang menggunakan kenop untuk mengontrol daya ke speaker.
Potensiometer putar dapat memberikan tegangan suplai yang dapat disesuaikan untuk rangkaian listrik dan elektronik.
Baik potensiometer putar maupun potensiometer linier bekerja dengan cara yang sama kecuali bahwa potensiometer putar mengubah gerakan putar menjadi hambatan yang berbeda.
Ada banyak jenis potensiometer rotary yang memiliki fungsi dan kelebihannya masing masing, yaitu Single Turn POT, Multi-Turn Pot, Dual-gang POT, Concentric POT, Servo POT, dan Trimpot.
Potensiometer Linier
Potensiometer linier memiliki fungsi yang sama dengan potensiometer rotary, akan tetapi yang membedakannya adalah resistor linier memiliki kontak geser.
Penggunaan potensiometer linier yakni dengan cara dua terminal resistor linier dihubungkan ke sumber atau tegangan input dan output diambil antara kontak geser dan setiap terminal resistor linier.
Pot linier biasanya digunakan untuk mengukur tegangan melintasi cabang rangkaian, untuk mengukur resistansi internal sel baterai dan juga untuk membandingkan sel baterai dengan sel standar.
Seperti Pot Rotary, Potensiometer linier juga tersedia dalam berbagai jenis untuk aplikasi yang berbeda. Berbagai jenis POT linier termasuk slide pot, dual-slide pot, multi-turn slide, dan motorized fader.
Potensiometer Digital
Potensiometer putar dan potensiometer linier merupakan potensiometer mekanis yang memiliki beberapa kelemahan seperti fluktuasi akurasi.
Potensiometer Digital atau Digi POT dapat memberikan pengukuran yang paling akurat di antara berbagai jenis potensiometer.
Ukuran, penyimpangan resistensi, kontaminasi wiper, kelembaban, keausan mekanis, kepekaan terhadap getaran, dll. adalah beberapa kelemahan lain dari potensiometer mekanis.
Potensiometer Digital tidak terpengaruh oleh fakta lingkungan apa pun seperti getaran, kelembaban, guncangan, dan kontaminasi wiper dan mengatasi semua kelemahan potensiometer mekanis.
POT digital memberikan keuntungan seperti keandalan tinggi, peningkatan akurasi, penyimpangan resistensi yang dapat diabaikan, disipasi daya yang sangat rendah, dll.
M62429 Digipot dari Renesas dan MCP41010 dari microchip adalah beberapa IC potensiometer digital yang populer.
Note: Renesas dan microchip adalah sebuah produsen semikonduktor yang terkenal didunia.
Contoh Aplikasi Potensiometer
Penerapan potensiometer sangat luas mulai dari bidang elektronik hingga tingkat industri. Potensiometer Arduino merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi seperti yang kita kenal sekarang ini.
Oleh karena itu banyak contoh kegunaan potensiometer diberikan di bawah ini.
- Pembagi Tegangan : Sebuah potensiometer memungkinkan Kita untuk membagi tegangan dengan jumlah yang Kita inginkan.
- Kontrol Audio : Contoh penerapan potensiometer pada kontrol audio adalah salah satu contoh paling sederhana yang dapat kita temukan.
- Mengontrol Layar Televisi : Contoh lain dari aplikasi potensiometer adalah bertindak sebagai pengontrol layar TV. Dengan menggunakan potensiometer Kamu dapat dengan mudah mengatur tingkat kecerahan gambar yang ditampilkan di TV.
Nilai Potensiometer Standar
Potensiometer adalah variabel dan kita dapat memperbaiki nilai resistansi yang berbeda dalam potensiometer yang sama, tetapi untuk mengurangi kerumitan dan ukuran rangkaian, kita disajikan dengan opsi yang berbeda pada nilai resistansi.
Sebagian besar potensiometer akan memiliki nilai resistansi dalam kelipatan 10,20,22,25,47 dan 50. Meskipun banyak tersedia dipasaran, potensiometer yang paling umum digunakan bernilai 10kΩ, diikuti oleh 1kΩ, 5kΩ, dan 100kΩ.
Nilai potensiometer sebagian besar ditandai di atas perangkat sebagai nilai pasti, seperti 100K untuk potensiometer 100KΩ.
Kadang-kadang nilai potensiometer direpresentasikan sebagai kode tiga digit, dua digit pertama dari kode mewakili nilai POT dan digit terakhir mewakili pengganda.
Sebagai contoh, perhatikan kode tiga digit pada gambar POT diatas yang memiliki tanda 103, seperti yang dikatakan kita dapat memperluas kode sebagai 10Ω x 103 = 10 kΩ, Ini berarti potensiometer bernilai 10KΩ akan memiliki tanda “103” seperti yang ditunjukkan di atas.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas Kita dapat menyimpulkan bahwa potensiometer digunakan untuk mengatur arus, tegangan, dan hambatan listrik pada suatu rangkaian tertentu.
Demikian informasi terkait Pengertian Potensiometer Dan Fungsi Potensiometer pada rangkaian elektronika yang bisa tim Kelasplc.com jabarkan. Semoga bisa memberikan wawasan untuk Kamu semuanya.