Perbedaan PLC dengan pengendali konvensional – Jika pada sebelumnya kita sudah sama – sama belajar mengenai prinsip kerja PLC.
Dan kini kita kan belajar mengenai perbedaan PLC dengan controller lainnya. Salah satu manfaatnya agar kita bisa memilih controller yang tepat ketika kita membuat suatu project, Kita harus memakai PLC atau memang hanya Relay saja cukup. Ketika kita salah memilih ada beberapa kerugian, salah satunya biaya project kita yang tinggi.
Perbedaan PLC Dan Relay
Perbedaan PLC dan Relay – Selama bertahun-tahun, pertanyaan yang diajukan oleh banyak engineer, plant manager, dan original equipment manufacturer (OEM) adalah, “Haruskah saya menggunakan Programmable Logic Controller?” Pada suatu waktu, sebagian besar waktu system engineer dihabiskan untuk mencoba menentukan efektivitas-biaya sebuah PLC dibandingkan kontrol relay.
Bahkan hari ini, banyak desainer sistem kontrol masih berpikir bahwa mereka dihadapkan dengan keputusan ini. Namun, satu hal yang pasti — permintaan hari ini untuk kualitas dan produktivitas tinggi hampir tidak dapat dipenuhi secara ekonomi tanpa peralatan kontrol elektronik.
Dengan perkembangan teknologi yang cepat dan meningkatnya persaingan, biaya PLC telah didorong ke titik di mana studi biaya PLC-versus-relai tidak lagi diperlukan atau valid. Aplikasi Programmable controller sekarang dapat dievaluasi berdasarkan kemampuannya sendiri.
Saat memutuskan apakah akan menggunakan sistem berbasis PLC atau sistem berbasi Relay, desainer harus mengajukan beberapa pertanyaan.
- Apakah ada kebutuhan untuk fleksibilitas dalam perubahan logika control (control logic)?
- Apakah perlu keandalan (reliability) yang tinggi?
- Apakah persyaratan ruang penting?
- Apakah diperlukan capability dan output?
- Apakah ada persyaratan pengumpulan data?
- Apakah akan ada perubahan logika kontrol yang sering?
- Apakah akan ada kebutuhan untuk modifikasi cepat?
- Haruskah control logic serupa digunakan pada mesin yang berbeda?
- Apakah ada kebutuhan untuk pertumbuhan di masa depan?
- Berapa biaya keseluruhannya?
Kelebihan sistem PLC membuatnya sangat cocok untuk aplikasi di mana persyaratan yang tercantum di atas sangat penting untuk kelangsungan ekonomi mesin atau operasi proses.
Sebuah kasus yang berbicara sendiri, sistem yang ditunjukkan pada Gambar 1-1, menunjukkan mengapa PLC lebih disukai daripada relay.
Implementasi sistem ini menggunakan standar elektromekanis dan waktu relay akan membuat panel kontrol ini menjadi labirin bundel besar kabel dan interkoneksi.

Jika persyaratan sistem membutuhkan fleksibilitas atau pertumbuhan di masa depan, pengontrol yang dapat diprogram membawa pengembalian yang melebihi keuntungan biaya awal dari sistem kontrol relay.
Bahkan dalam kasus di mana tidak ada fleksibilitas atau ekspansi di masa depan diperlukan, sistem besar dapat mengambil manfaat besar dari bantuan pemecahan masalah dan pemeliharaan yang disediakan oleh PLC.
Waktu siklus pemindaian PLC yang sangat singkat memungkinkan produktivitas mesin yang sebelumnya di bawah kendali elektromekanis meningkat secara signifikan.
Juga, meskipun kontrol relay mungkin lebih murah pada awalnya, keuntungan ini hilang jika downtime produksi karena kegagalan tinggi.
Dengan kita mengajukan pertanyaan di atas kita sudah dapat memilih menggunakan PLC atau Relay dengan cerdas. Pada dasarnya tidak ada perbedaan PLC dan Relay, semua tergantung pada kebutuhan.
Perbedaan PLC Dan Komputer
Arsitektur CPU PLC pada dasarnya sama dengan komputer tujuan umum; Namun, beberapa karakteristik penting mengenai perbedaan PLC dan komputer.
Pertama, tidak seperti komputer, PLC dirancang khusus untuk bertahan dari kondisi lingkungan industri yang keras.
PLC yang dirancang dengan baik dapat ditempatkan di area dengan kebisingan listrik yang cukup besar, interferensi elektromagnetik, getaran mekanis, dan kelembaban non-kondensasi.
Perbedaan kedua PLC singkatan dari Programmable Logic Controller, Ini bahwa perangkat keras dan lunaknya dirancang agar mudah digunakan oleh teknisi dan teknisi instalasi.
Antarmuka perangkat keras untuk menghubungkan perangkat lapangan sebenarnya merupakan bagian dari PLC itu sendiri dan mudah dihubungkan. Sirkuit antarmuka modular dan diagnosa diri mampu menunjukkan kegagalan fungsi dan, lebih lanjut, mudah dilepas dan diganti. Juga, pemrograman perangkat lunak menggunakan simbol ladder, atau bahasa lain yang mudah dipelajari, yang akrab bagi personel instalasi.
Sedangkan komputer adalah mesin komputasi kompleks yang mampu menjalankan beberapa program atau tugas secara bersamaan dan dalam urutan apa pun, PLC standar mengeksekusi satu program tunggal secara berurutan, secara berurutan mulai dari instruksi pertama hingga terakhir.
Ingatlah, bagaimanapun, bahwa PLC sebagai suatu sistem terus menjadi lebih cerdas.
Sistem PLC kompleks sekarang menyediakan kemampuan multiprosesor dan multitasking, di mana satu PLC dapat mengontrol beberapa program dalam satu CPU dengan beberapa prosesor (lihat Gambar 1-2).

Adapun beberapa pertanyaan lain dari sahabat kelas PLC mengenai, Perbedaan PLC dan Arduino, Perbedaan PLC dan DCS, Perbedaan PLC dan Scada.
Pertanyaan tersebut akan di buatkan materi khusus. Setidaknya kita sudah dapat sedikit belajar PLC mengenai Perbedaan PLC dengan pengendali konvensional yaitu Relay dengan memberikan pertanyaan khusus sebelum menentukannya.
Semoga materi ini dapat membantu sahabat kelas PLC, Jika memang bermanfaat silahkan bantu share.
Terimakasih