Pengertian, Jenis, Cara Kerja Dan Fungsi Transistor

Transistor-Adalah

Transistor adalah?☑️ Berikut Ulasan Lengkap Mengenai pengertian dan fungsi transistor ☑️ Simbol Transistor, dan Cara kerja transistor berikut contohnya☑️

Hal yang menarik ketika Kita membahas tentang transistor, Ketika ditemukan pada tahun 1947, transistor tidak benar-benar melakukan apa pun yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Ide dasar di balik pembuatan transistor adalah memungkinkan Kita untuk mengontrol aliran arus melalui satu saluran dengan memvariasikan intensitas arus yang jauh lebih kecil yang mengalir melalui saluran kedua.

Coba Kita bayangkan transistor sebagai tuas elektronik. Tuas adalah perangkat yang memungkinkan Kamu mengangkat beban besar dengan sedikit usaha.

Intinya, tuas memperkuat usaha yang Kamu lakukan, Itulah yang dilakukan transistor. Jadi salah satu fungsi transistor adalah memungkinkan Kamu menggunakan arus kecil untuk mengontrol arus yang jauh lebih besar.

Lalu apa yang dimakasud dengan transitor? Simak ulasan lengkapnya dibawah ini.

Apa Itu Transistor

Pengertian-Transistor
Gambar Komponen Transistor

Pengertian transistor adalah komponen elektronika yang ditemukan di berbagai rangkaian dan digunakan sebagai saklar, penguat sinyal, osilator, modulator dan sebagainya.

Hampir semua barang elektronik menggunakan sebuah perangkat transistor untuk digunakan di berbagai rangkaian, misalnya untuk televisi, computer, dan audio.

Bahan pembuat transistor terdiri dari bahan semi konduktor seperti galium arsenide, silikon, atau germanium yang merupakan elektroda aktif.

Transistor memiliki 3 pin terminal yaitu emitor, basis, dan kolektor. Arus kecil pada satu terminal digunakan untuk membangkitkan arus besar pada terminal yang tersisa.

Transistor memiliki dua sambungan PN yaitu sambungan kolektor-basis untuk bias mundur dan sambungan basis emitor untuk bias maju.

Nama transistor sendiri berasal dari penggabungan dua kata transfer dan resistor menjadi transfer-resistor.

Jika dua kata tersebut disingkat, maka akan menjadi transistor.

Jadi, jika di simpulkan berdasarkan Namanya bahwa transistor entah bagaimana melakukan semacam transfer resistensi. Kita akan melihat lebih dekat pada konsep itu nanti.

Fungsi Transistor

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Fungsi transistor yakni dapat digunakan sebagai saklar, penguat, osilator, modulator dan sebagainya.

Adapun detail lebih lengkap mengenai fungsi dari transistor dijelaskan dibawah ini.

Transistor sebagai saklar

Transistor dapat digunakan sebagai saklar solid state. Jika transistor dioperasikan pada daerah saturasi maka transistor bertindak sebagai saklar tertutup dan ketika dioperasikan pada daerah cut off maka transistor berperilaku sebagai saklar terbuka. Transistor beroperasi sebagai sakelar solid state Single Pole Single Throw (SPST).

Transistor sebagai penguat (amplifier)

Transistor bertindak sebagai penguat dengan meningkatkan kekuatan sinyal yang lemah. Tegangan bias DC yang diterapkan pada sambungan basis emitor, membuatnya tetap dalam kondisi bias maju. Bias maju ini dipertahankan terlepas dari polaritas sinyal.

Transistor sebagai osilator

Transistor dapat dioperasikan sebagai osilator untuk menghasilkan osilasi tak teredam terus menerus dari frekuensi yang diinginkan jika tangki (atau berosilasi) dan rangkaian feedback adalah properti yang terhubung dengannya. Semua osilator dengan nama yang berbeda memiliki fungsi yang sama yaitu mereka menghasilkan output yang tidak teredam terus menerus.

Simbol Transistor

Simbol-Transistor
Simbol Transistor

Dari simbol transistor diatas bisa Kita lihat bahwa perangkat elektronika ini memiliki dua dioda PN yang saling berhubungan.

Dua dioda PN tersebut terdiri dari sambungan kolektor-basis untuk bias mundur dan sambungan basis emitor untuk bias maju.

Dari sambungan tersebut, Transistor memiliki tigan terminal yaitu terminal bernama emitor, basis, dan kolektor.

  • Kolektor: Pada terminal ini arus mengalir melalui kolektor ke emitor yang dikendalikan oleh basis.
  • Emitor: Pada terminal ini ketika tegangan basis memungkinkan, arus mengalir melalui kolektor ke emitor.
  • Basis: Terminal ini berfungsi sebagai gatekeeper yang menentukan seberapa besar arus yang diperbolehkan mengalir melalui rangkaian kolektor-emitor. Ketika tegangan diterapkan ke basis, arus dibiarkan mengalir.

Kedua jalur atau sambungan arus tersebut penting dalam transistor:

  • Kolektor-emitor: Arus utama yang mengalir melalui transistor. Tegangan yang ditempatkan melintasi kolektor dan emitor sering disebut sebagai Vce, dan arus yang mengalir melalui jalur kolektor-emitor disebut Ice.
  • Basis-emitor: Jalur arus yang mengontrol aliran arus melalui jalur kolektor-emitor. Tegangan melintasi jalur basis-emitor disebut sebagai VBE dan kadang-kadang juga disebut tegangan bias. Arus yang melalui jalur basis emitor disebut IBE.

Cara Kerja Transistor

cara-kerja-transistor
Prinsip Kerja Transistor

Cara kerja transistor sendiri berbeda – beda tergantung dari jenis jenis transistornya. Terdapat dua jenis transistor yang umum digunakan, yaitu:

  1. Bipolar Junction Transistor (BJT).
  2. Field Effect Transistor (FET).

Ternyata dari masing-masing jenis transistor juga memiliki beberapa macam turunan lagi. Transistor BJT terdiri dari NPN (Negative Positive Negative) dan PNP (Positive Negative Positive).

Sedangkan jenis transistor FET yang paling umum yaitu JFET (Junction Field Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Field Effect Transistor).

Namun secara umum, Karena transistor dapat dianggap sebagai dua sambungan P-N yang ditempatkan saling membelakangi.

Salah satunya, yaitu persimpangan basis emitor dibias maju, sementara yang lain, persimpangan kolektor basis dibias mundur.

Ditemukan bahwa ketika arus dibuat mengalir di persimpangan basis emitor, arus yang lebih besar mengalir di rangkaian kolektor meskipun persimpangan basis kolektor dibias mundur.

Jenis – Jenis Transistor

Jenis-Jenis-Transistor-dan-Fungsinya
Jenis – Jenis Transistor

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai cara kerja dari macam macam transistor.

Transistor Bipolar (Bipolar Junction Transistor)

Transistor bipolar adalah perangkat semikonduktor tiga terminal yang terdiri dari dua sambungan p-n yang mampu memperkuat atau memperbesar sinyal.

Fungsi transistor bipolar adalah  dapat mengontrol arus dan memiliki tiga terminal yaitu basis, kolektor, dan emitor.

Cara kerja transistor bipolar ini ialah mengontrol jumlah arus yang mengalir melaluinya dari terminal Emitor ke Kolektor sebanding dengan jumlah tegangan bias yang diterapkan ke terminal basisnya, sehingga transistor ini dapat bekerja seperti sakelar yang dikendalikan arus.

Ada tiga wilayah operasi pada transistor bipolar yaitu:

  1. Wilayah aktif: Wilayah di mana transistor beroperasi sebagai penguat.
  2. Wilayah saturasi: Wilayah di mana transistor sepenuhnya menyala dan beroperasi sebagai saklar sedemikian rupa sehingga arus kolektor sama dengan arus saturasi.
  3. Wilayah cut-off: Wilayah di mana transistor mati sepenuhnya dan arus kolektor sama dengan nol.
Baca juga:   Perbedaan Arus Listrik AC Dan DC

Berdasarkan cara kerjanya, transistor BJT (Bipolar Junction Transistor) dibagi menjadi dua jenis yaitu transistor NPN dan PNP.

1. Transistor NPN

Cara kerja transistor NPN yakni ketika tegangan diterapkan pada terminal basis, memungkinkan arus mengalir dari kolektor ke terminal emitor. Prinsip kerja tersebut dapat digunakan jika Kamu menggunakan transistor sebagi saklar.

Lalu, jika Kamu menggunakan transistor NPN sebagai penguat. Maka cara kerjanya mengalir sejumlah arus yang akan dikuatkan menuju basis. Setelah itu kolektor akan meningkatkan kekuatan arus tersebut.

Transistor 2N2222 dianggap sebagai transistor yang sangat umum, dan digunakan sebagai contoh transistor NPN.

2. Transistor PNP

Cara kerja transistor PNP adalah ketika tegangan diterapkan pada terminal basis, arus mulai mengalir dari emitor ke terminal kolektor.

Kita dapat menggunan transistor PNP untuk rangkaian amplifikasi, digunakan dalam rangkaian pasangan Darlington dan juga digunakan dalam aplikasi robotik.

Transistor TIP2955 dianggap sebagai transistor daya silikon pasangan yang saling melengkapi atau serasi dan digunakan sebagai contoh transistor PNP.

Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)

Field Effect Transistor adalah perangkat semikonduktor tiga terminal. Pengoperasiannya didasarkan pada tegangan input yang dikontrol.

Secara tampilan FET dan transistor bipolar sangat mirip. Namun, BJT adalah perangkat yang dikendalikan arus dan FET dikendalikan oleh tegangan input.

FET memiliki tiga kaki, yaitu Gate (G), Drain (D), dan Source (S). Ada juga yang menyebut FET dengan sebutan transistor eka kutub atau unipolar transistor. Sebab, muatan yang mengalir hanya satu jenis saja, positif atau negatif.

Ada dua jenis transistor efek medan:

  1. Junction Field Effect Transistor (JFET)
  2. Metal oxide semiconductor Field Effect Transistor (MOSFET)

1. Junction Field Effect Transistor (JFET)

JFET atau Junction Field Effect Transistor adalah salah satu jenis transistor efek medan yang paling sederhana. Berlawanan dengan Transistor Bipolar, JFET adalah perangkat yang dikendalikan tegangan.

Cara kerja Junction Field Effect Transistor adalah ketika tidak ada tegangan yang diterapkan di sumber dan gate, saluran adalah jalur yang mulus bagi elektron untuk mengalir. Ketika polaritas yang membuat PN junction bias terbalik diterapkan, saluran menyempit dengan meningkatkan lapisan penipisan dan dapat menempatkan JFET di wilayah cut-off atau pinch-off.

2. MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor)

Metal Oxide Silicon Field Effect Transistor umumnya dikenal sebagai MOSFET adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk menswitch atau memperkuat tegangan pada rangkaian.
MOSFET merupaka perangkat yang dikendalikan tegangan dan dibangun oleh tiga terminal.

Terminal MOSFET diberi nama sebagai berikut:

  • Source
  • Gate
  • Drain
  • Body

Cara kerja transistor MOSFET yakni ketika tegangan diterapkan ke gate, medan listrik dihasilkan yang mengubah lebar wilayah saluran, tempat elektron mengalir. Semakin luas wilayah saluran, semakin baik konduktivitas perangkat.

3. Uni Junction Transistor (UJT)

Termasuk ke dalam FET karena membutuhkan medan listrik untuk bisa mengendalikan. Berbeda dengan W diantaranya diatas. Jenis ini menggunakan 2 basis, yaitu B1 dan B2 untuk terminal emitornya. Perlu diketahui jika UJT ini hanya digunakan untuk pengendali, bukan untuk penguat.

Klasifikasi Transistor

Transistor juga diklasifikasikan tergantung pada fungsi (operasi atau aplikasi) yang mereka lakukan. Berbagai jenis transistor berdasarkan fungsinya dijelaskan di bawah ini.

Transistor Sinyal Kecil

Fungsi dasar transistor sinyal kecil adalah untuk memperkuat sinyal kecil tetapi kadang-kadang transistor ini juga digunakan untuk tujuan switching.

Transistor sinyal kecil tersedia di pasaran dalam bentuk transistor NPN dan PNP. Kita biasanya dapat melihat beberapa nilai yang tercetak pada bodi transistor sinyal kecil, yang menunjukkan hFE transistor.

Tergantung pada nilai hFE ini, kita dapat memahami kapasitas transistor untuk memperkuat sinyal. Nilai hFE yang umum tersedia adalah kisaran 10 hingga 500.

Nilai arus kolektor transistor jenis ini adalah sekitar 80 hingga 600 mA. Transistor ini beroperasi dengan range frekuensi 1 hingga 300 MHz.

Nama transistor itu sendiri menunjukkan bahwa transistor ini memperkuat sinyal kecil, yang menggunakan tegangan dan arus kecil, seperti beberapa mili volt dan mili ampere arus.

Transistor sinyal kecil digunakan di hampir semua jenis peralatan elektronik dan juga transistor ini digunakan dalam beberapa aplikasi, beberapa di antaranya adalah sakelar ON atau OFF untuk penggunaan umum, driver dioda LED, driver Relay, dll.

Transistor Switching

Transistor switching adalah transistor yang terutama digunakan untuk switching tetapi kadang-kadang juga untuk keperluan amplifikasi.

Seperti transistor sinyal kecil, transistor switching juga tersedia dalam bentuk NPN dan PNP dan transistor jenis ini juga memiliki nilai hFE.

Range nilai hFE untuk transistor ini adalah dari 10 hingga 200. Pada nilai hFE 200, transistor bukanlah penguat yang baik tetapi berfungsi sebagai saklar yang lebih baik.

Nilai arus kolektor berkisar antara 10 hingga 1000 mA. Transistor ini sebagian besar digunakan dalam aplikasi switching.

Transistor Daya

Transistor yang digunakan dalam penguat daya tinggi dan power supply disebut sebagai Transistor Daya.

Terminal kolektor transistor ini terhubung ke basis perangkat logam dan struktur ini bertindak sebagai heat sink yang menghilangkan kelebihan daya untuk aplikasi.

Jenis transistor ini tersedia dalam bentuk transistor NPN, PNP dan Darlington. Pada transistor daya, nilai arus kolektor berkisar dari 1 hingga 100 A.

Range frekuensi operasi dari 1 hingga 100 MHz. Nilai daya transistor ini berkisar antara 10 hingga 300 W.

Transistor Frekuensi Tinggi

Transistor frekuensi tinggi digunakan untuk sinyal kecil yang beroperasi pada frekuensi tinggi dan ini digunakan dalam aplikasi switching kecepatan tinggi. Transistor frekuensi tinggi juga disebut sebagai Transistor RF.

Transistor ini memiliki nilai frekuensi maksimum sekitar 2000 MHz. Nilai arus kolektor (IC) berkisar antara 10 hingga 600 mA. Jenis transistor ini juga tersedia dalam bentuk NPN dan PNP.

Transistor ini terutama digunakan dalam aplikasi sinyal frekuensi tinggi dan juga transistor ini harus ON atau OFF hanya pada kecepatan tinggi. Transistor ini digunakan dalam rangkaian osilator dan penguat.

Cara Menentukan Kaki Transistor

Cara menentukan kaki transistor NPN maupun transistor PNP dan mengukur transistor dapat dilakukan berbagai macam cara, Kita dengan mudah menggunakan multimeter digital maupun analog.

Dengan bantuan alat ukur seperti multimeter, Kita dapat menentukan kaki pada transistor dan mengecek transistor hidup atau mati.

Kesimpulan

Dari penjelasan diatas Kita dapat menyimpulkan bahwa transistor adalah komponen elektronika yang memiliki banyak fungsi dan banyak digunakan dalam berbagai perangkat elektronik seperti TV, Komputer, Smartphone dll.

Demikian informasi terkait Pengertian Transistor Dan Fungsi Transistor pada rangkaian elektronika yang bisa tim Kelasplc.com jabarkan. Semoga bisa memberikan wawasan untuk Kamu semuanya.

Pertanyaan Seputar Transistor

Apa yang dimaksud dengan transistor?

Transistor merupakan perangkat semikonduktor yang mengatur atau mengontrol aliran arus atau tegangan selain memperkuat dan menghasilkan sinyal-sinyal listrik ini dan bertindak sebagai saklar.

Apa fungsi transistor?

Fungsi transistor pada rangkaian elektronika adalah sebagai saklar, sebagai penguat dan sebagai osilator.

Apa manfaat transistor pada bidang elektronika?

Manfaat transistor di bidang elektronika yakni dapat digunakan sebagai aplikasi switching, sebagai gain arus dan lain sebagainya.

Belajar PLC Sekarang!!!

Dapatkan Peluang Karir yang Cemerlang dan Gaji yang Tinggi tanpa Takut Tergantikan Oleh Robotik & AI (Artificial Intelligence).

Share This Post

Faris Hadi Utomo

Faris Hadi Utomo

Hai! Saya Faris. Di Kelasplc.com, Saya mengejar kecintaan saya pada mengajar & berkarya. Saya seorang Electrical & Automation Engineering, Dan jika Kamu benar-benar ingin tahu lebih banyak tentang saya, silakan kunjungi Halaman "About" saya.

Baca Selengkapnya

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Materi lainnya yang dapat sahabat pelajari

Kelebihan-dan-Kekurangan-AC-TCL
Elektronika

6 Kelebihan dan Kekurangan AC TCL, Calon Pembeli Wajib Tahu Tipsnya

Kelebihan dan Kekurangan AC TCL menjadi poin krusial yang perlu dipertimbangkan bagi calon pembeli yang tengah mencari AC yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Membeli mesin pendingin udara merupakan keputusan yang memerlukan pemikiran matang, terutama bagi calon pembeli yang tengah menjajaki opsi AC baru. Dalam proses ini, perlu diingat bahwa keputusan ini tidak hanya melibatkan faktor

Cara-Setting-Remote-AC-TCL
Elektronika

Inilah Cara Setting Remote AC TCL Biar Dingin Tanpa Takut Boros Listrik

Memahami cara setting remote AC TCL dapat menjadi langkah awal yang signifikan untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna Anda. Kita seringkali tergoda untuk langsung menikmati kesejukan tanpa memperhatikan detil pengaturan yang sebenarnya dapat membuat AC bekerja lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Sebagai pengguna baru, mungkin Anda merasa antusias dengan berbagai fitur yang ditawarkan oleh AC

Apakah Sahabat masih punya pertanyaan lain?

Scroll to Top