Kontrol proses – Pertama kita perlu memahami apa itu Kontrol Proses (Process Control) dan apa saja syarat dan parameter teknis penting yang terlibat dalam proses ini. Kontrol proses adalah statistik dan disiplin teknik yang berkaitan dengan arsitektur, mekanisme, dan algoritme untuk mempertahankan hasil proses tertentu dalam rentang yang diinginkan.
Contoh Kontrol Proses
Contoh kontrol proses memanaskan suhu ruangan yang merupakan proses yang memiliki hasil spesifik yang diinginkan untuk mencapai dan mempertahankan suhu (mis. 20 ° C) yang ditentukan oleh Kita atau orang di dalam ruangan dan harus dijaga konstan dari waktu ke waktu.
Kita selalu dapat mengubah pengaturan dari waktu ke waktu tergantung pada apa yang diinginkan tubuh Kita. Kita dapat menggunakan remote control dan sesuaikan pengaturan dengan suhu yang Kita inginkan.

Pada contoh di atas, suhu adalah process variable (PV). Pada saat yang sama, itu adalah variabel input karena diukur dengan termometer dan digunakan untuk memutuskan apakah akan memanaskan atau tidak memanaskan ruangan seperti yang Kita inginkan. Suhu yang diinginkan (20 ° C) adalah setpoint (SP).
Keadaan heater, misalnya pengaturan katup yang memungkinkan air panas mengalir melewatinya atau dalam kasus kontrol on-off yang sederhana, mematikan dan menghidupkan heater disebut manipulated variable (MV).
Contoh pertama adalah contoh kontrol Proporsional (Proportional control) karena pembukaan katup sebanding dengan kebutuhan pengguna ruangan. Ada jenis kontrol lain seperti Derivatif dan Integral atau kombinasi keduanya yang digabungkan dengan Proportional atau apa yang kita sebut PID. Ini semua umum dalam mengendalikan parameter lain seperti tekanan, aliran, dan tingkat material (cairan atau padat).
Perangkat kontrol yang biasa digunakan disebut Programmable Logic Controller, atau PLC, digunakan untuk membaca satu set input digital dan analog, menerapkan serangkaian pernyataan logika, dan menghasilkan serangkaian output analog dan digital.
Menggunakan contoh pada paragraf sebelumnya, suhu ruangan akan menjadi input ke PLC. Pernyataan logis akan membandingkan setpoint dengan suhu input dan menentukan apakah lebih atau kurang pemanasan diperlukan untuk menjaga suhu konstan.
Output PLC kemudian akan membuka atau menutup katup air panas. tergantung pada apakah lebih atau kurang air panas diperlukan atau cukup matikan pemanas ketika suhu yang diinginkan tercapai dan hidupkan kembali ketika histeresis tertentu bertemu.
Sistem yang lebih besar dan lebih kompleks dapat dikendalikan oleh Distributed Control System (DCS) atau sistem SCADA.
Semoga pembahasan yang singkat ini mengenai sistem kontrol proses dapat menambah wawasan sahabat semua.
Artikel terkait yang dapat sahabat pelajari ada di bawah ini: