Bagi pemula yang baru memulai belajar elektronika, seringkali mungkin membingungkan untuk mengetahui perbedaan mikroprosesor dan mikrokontroler.
Mikroprosesor dan mikrokontroler sama sekali berbeda satu sama lain dalam hal arsitektur, hardware, dan cara kerjanya.
Perbedaan utama antara mikroprosesor dan mikrokontroler adalah bahwa IC Mikroprosesor hanya memiliki CPU di dalamnya sementara IC Mikrokontroler juga memiliki RAM, ROM, dan periferal lain yang terkait dengannya.
Beberapa contoh mikroprosesor yang populer adalah Intel core i7, AMD Athlon, Broadcom BCM2711 (Raspberry Pi) dll, dan beberapa contoh untuk mikrokontroler adalah ATmega328 (Arduino UNO), STM32, PIC16F877A dll.
Untuk memahami secara rinci, kita harus melihat arsitektur umum Mikroprosesor dan Mikrokontroler dan hal hal mendasar lainnya. Berikut penjelasan mengenai perbedaan mikroprosesor dan mikrokontroler.
Apa Itu Mikrokontroler
Mikrokontroler seperti komputer kecil pada satu IC. Ini berisi inti prosesor, ROM, RAM, dan pin I/O yang didedikasikan untuk melakukan berbagai tugas.
Mikrokontroler sering digunakan pada program dan aplikasi yang membutuhkan kontrol langsung oleh pengguna.
Karena memiliki semua komponen yang dibutuhkan dalam satu chip, ia tidak memerlukan rangkaian eksternal untuk melakukan tugasnya. Oleh karena itu mikrokontroler banyak digunakan dalam sistem tertanam (embedded systems).
Mikrokontroler dapat disebut sebagai jantung dari embedded system. Beberapa contoh mikrokontroler yang populer adalah mikrokontroler seri 8051, AVR, PIC.
Gambar diatas adalah arsitektur mikrokontroler 8051. Kamu dapat melihat semua komponen yang Kamu perlukan untuk proyek kecil dalam satu chip.
Apa Itu Mikroprosesor
Mikroprosesor hanya memiliki CPU di dalamnya dalam satu atau beberapa IC. Seperti mikrokontroler, ia tidak memiliki RAM, ROM, dan periferal lainnya.
Mikroprosesor bergantung pada rangkaian eksternal periferal untuk bekerja.
Tetapi mikroprosesor tidak dibuat untuk tugas tertentu tetapi diperlukan di mana tugas-tugas rumit dan rumit seperti pengembangan perangkat lunak, game, dan aplikasi lain yang membutuhkan memori besar dan di mana input dan output tidak ditentukan.
Mikroprosesor bisa disebut jantung dari sistem komputer. Beberapa contoh mikroprosesor adalah 8085 , Pentium, I3, dan I5 dll.
Dari gambar arsitektur mikroprosesor diatas, Kita dapat dengan mudah dilihat bahwa ia memiliki register dan ALU sebagai unit pemrosesan dan tidak memiliki RAM, ROM di dalamnya.
Perbedaan Mikroprosesor Dan Mikrokontroler
Setelah Kamu mengetahui ap aitu mikrokontroler dan mikroprosesor dan hal – hal mendasar lainnya. Kamu akan dengan mudah untuk mengidentifikasi perbedaan utama antara mikrokontroler dan mikroprosesor.
- Perbedaan utama keduanya adalah adanya periferal eksternal, di mana mikrokontroler memiliki RAM, ROM, EEPROM yang tertanam di dalamnya sementara kita harus menggunakan rangkaian eksternal dalam hal mikroprosesor.
- Karena semua periferal mikrokontroler berada dalam satu chip, maka ukurannya cukup compact sementara mikroprosesor berukuran besar.
- Mikrokontroler dibuat dengan menggunakan teknologi semikonduktor oksida logam komplementer sehingga jauh lebih murah dibandingkan mikroprosesor.
- Aplikasi yang dibuat dengan mikrokontroler lebih murah karena memerlukan komponen eksternal yang lebih sedikit, sedangkan biaya keseluruhan sistem yang dibuat dengan mikroprosesor tinggi karena tingginya jumlah komponen eksternal yang diperlukan untuk sistem tersebut.
- Kecepatan pemrosesan mikrokontroler sekitar 8 MHz hingga 50 MHz, tetapi sebaliknya kecepatan pemrosesan mikroprosesor umum di atas 1 GHz sehingga bekerja jauh lebih cepat daripada mikrokontroler.
- Umumnya mikrokontroler memiliki sistem hemat daya (power saving), seperti mode idle atau mode hemat daya sehingga secara keseluruhan menggunakan daya yang lebih sedikit dan juga karena komponen eksternal rendah, konsumsi daya secara keseluruhan lebih sedikit. Sedangkan pada mikroprosesor umumnya tidak ada sistem hemat daya dan juga banyak komponen eksternal yang digunakan dengannya, sehingga konsumsi dayanya tinggi dibandingkan dengan mikrokontroler.
- Ukuran mikrokontroler cukup compact sehingga menjadikannya sistem yang menguntungkan dan efisien untuk produk dan aplikasi kecil sementara mikroprosesor berukuran besar sehingga lebih disukai untuk aplikasi yang lebih besar.
- Tugas yang dilakukan oleh mikrokontroler terbatas dan umumnya kurang kompleks. Sementara tugas yang dilakukan oleh mikroprosesor adalah pengembangan software, pengembangan Game, situs web, pembuatan dokumen, dll. Yang umumnya lebih kompleks sehingga membutuhkan lebih banyak memori dan kecepatan, oleh karena itu digunakan ROM eksternal dan RAM.
- Mikrokontroler didasarkan pada arsitektur Harvard di mana memori program dan memori data terpisah sedangkan mikroprosesor didasarkan pada model von Neumann di mana program dan data disimpan dalam modul memori yang sama.
Kesimpulan
Dari informasi di atas akhirnya, kita dapat menyimpulkan bahwa untuk aplikasi yang kompleks Kita dapat menggunakan mikroprosesor dan untuk aplikasi yang sederhan Kita dapat menggunakan mikrokontroler.
Demikian informasi terkait perbedaan mikroprosesor dan mikrokontroler yang bisa tim Kelasplc.com jabarkan. Semoga bisa memberikan wawasan untuk Kamu semuanya.