Teori timer pada PLC – Semua orang tahu mengapa waktu sangat penting dalam hidup kita. Baik itu manusia atau mesin, tidak ada yang bisa dilakukan tanpa waktu.
Setiap hal kecil di sekitar kita menjadi otomatis. Di sini Kelas PLC tertarik dengan otomatisasi PLC (Programmable Logic Controller).
Dalam otomatisasi PLC, berbagai jenis instruksi pemrograman PLC digunakan dengan spesifikasinya yang berbeda.
Dari instruksi pemrograman Ladder Diagram (LD) PLC ini, instruksi timer adalah salah satu instruksi terpenting yang memainkan peran yang sangat penting.
Dalam materi ini, Kelas PLC akan membantu menjelaskan timer PLC secara rinci dengan instruksi dan fungsi pemrograman. Mari kita mulai dari hal yang pokok.
Apa Itu Timer PLC ?
Timer PLC adalah instruksi untuk mengontrol dan mengoperasikan perangkat untuk durasi tertentu. Dengan timer, kita dapat melakukan operasi tertentu untuk rentang waktu tertentu.
Timer adalah salah satu entitas yang paling penting dan berguna.
Sahabat dapat mengatur aktivitas berbasis waktu dengan bantuan instruksi timer pada pemrograman PLC. Setiap PLC memiliki fungsi timer yang berbeda.
Instruksi timer digunakan untuk menyediakan logika pemrograman dan untuk memutuskan kapan harus menghidupkan atau mematikan rangkaian. Ini memiliki kontak Normally Open (NO) atau Normally Closed (NC).
Mari kita lihat disini representasi dari input dan output timer kontak NO dan NC dalam pemrograman Ladder Diagram.

Kontak keluaran timer ditampilkan dalam bentuk koil atau bentuk kotak atau bentuk persegi panjang. Di AB dan Siemens PLC, itu direpresentasikan dalam bentuk kotak.
Output timer ditampilkan dalam bentuk koil atau bentuk kotak atau bentuk persegi panjang. Di AB dan Siemens PLC, itu direpresentasikan dalam bentuk kotak.
Jika Sahabat ingin melakukan pekerjaan atau aktivitas pada sebuah perangkat dalam rentang waktu tertentu, Sahabat harus membiasakan diri dengan instruksi timer ini. Untuk itu, Sahabat harus mempelajari instruksi timer I / O untuk menulis program PLC.
Dalam pemrograman Ladder Diagram PLC, Sahabat dapat menyetel timer PLC dari rentang waktu milidetik (ms) hingga satu jam (jam).
Apakah Sahabat tertarik untuk mengetahui, bagaimana cara kerjanya ?
Mari kita lihat sirkuit internal timer.
Sirkuit Internal Timer PLC
Sekarang, kita melihat rangkaian timer internal PLC. Cara kerja rangkaian timer didasarkan pada empat bagian utama.
Setiap bagian internal rangkaian timer memiliki berbagai fitur dan fungsi. Ini adalah bagaimana mereka terhubung dan dibangun dalam diagram yang bisa sahabat lihat dibawah ini.

Berikut adalah beberapa terminologi dasar yang perlu Sahabat pahami tentang timer yang digunakan pada PLC.
Modul Input dan Output
Modul yang berinteraksi dengan sinyal input disebut sebagai Modul input. Modul input harus terhubung ke rangkaian timer untuk menyediakan sinyal input.
Modul yang berinteraksi dengan sinyal output disebut sebagai Modul output. Modul output diperlukan untuk menghubungkan rangkaian timer.
Baca lebih banyak mengenai : Modul Input dan Output PLC
Power Supply
Modul daya menyediakan catu daya untuk berfungsinya rangkaian timer. Ini dapat terhubung dengan sumber tegangan ac (seperti 120, 230 V AC) atau sumber tegangan dc (seperti 5,12, 24 V DC).
Display Timer Digital
Timer digital menampilkan set dan nilai waktu yang telah berlalu.
Untuk tujuan otomatisasi, nilai dapat ditampilkan dalam beberapa milidetik (ms). Ini akan mudah untuk melacak sistem otomasi yang Sahabat buat.
Jenis-jenis Timer PLC
Untuk pemrograman ladder diagram, klasifikasi timer pemrograman PLC di bagi menjadi beberapa jenis di antaranya.
Timer On Delay (TON)
Instruksi TON untuk menghidupkan atau mematikan output setelah timer dihidupkan untuk interval waktu yang telah ditetapkan.
Mari kita lihat, konstruksi sederhana dari instruksi pemrograman timer On-delay AB PLC.

Timer Off Delay (TOF)
Instruksi TOF untuk menghidupkan atau mematikan output setelah rung dimatikan untuk interval waktu yang telah ditetapkan. Atau Timer off-delay (TOF) adalah instruksi pemrograman PLC yang digunakan untuk mematikan output atau sistem setelah jangka waktu tertentu.
Lihat di sini, struktur dasar instruksi pemrograman timer off delay (TOF) AB PLC Off.

Retentive On/Off Timer (RTO)
Fungsi utama RTO digunakan untuk menahan atau menyimpan akumulasi waktu.
RTO digunakan jika ada perubahan dalam status yang salah, kehilangan daya, atau gangguan apa pun dalam sistem.
Dalam AB PLC, instruksi retentive On/Off timer (RTO) terlihat seperti ini.

Alamat Intruksi Timer untuk Beberapa Merk PLC
Kita telah melihat tiga instruksi timer menyediakan fungsi waktu tunda (time delay) untuk mengontrol operasi PLC. Ada empat nilai utama yang berkaitan dengan timer.
- Timer Address
- Preset Value
- Timer Base Value
- Accumulated value
Setiap instruksi timer memiliki tiga bit status yang sangat berguna. Bit ini adalah…
- Enable bit (EN)
- Timer Timing bit (TT)
- Done Bit (DN).
Di PLC AB dan Siemens, output bit sering disebut ‘Done bit’ timer. Dan ini menunjukkan timer telah mencapai waktu presetnya (preset time).
Alamat Instruksi Timer PLC ABB
Dalam pemrograman ABB PLC, kita cukup menulis alamat pengatur waktu I / O dari diagram tangga. Kita dapat mengatur nilai pengatur waktu dalam rentang dari ‘T0’ hingga ‘T255’.
Alamat Instruksi Timer PLC Allen Bradley (AB)
Untuk PLC AB, Timer memiliki alamat mulai dari ‘T4: 0 ′ hingga’ T4: 255 ‘.
Dimana, Format pengalamatan untuk instruksi timer dengan tiga bit status. T4 adalah tipe filenya.
Jenis file: Element Number/ Bit status
- Enable bit address (EN) berkisar dari ‘T4: 0 / EN’ hingga ‘T4: 255 / EN’.
- Pengalamatan untuk timer timing bit (TT) berkisar dari ‘T4: 0 / TT’ hingga ‘T4: 255 / TT’.
Alamat Done bit (DN) berkisar dari ‘T4: 0 / DN’ hingga ‘T4: 255 / DN’.
Alamat Instruksi Timer PLC Siemens
Di Siemens, Pada program Ladder Diagram dapat ditulis dengan lima jenis timer.
- Pulse timer (S_Pulse)
- Pulse extended timer (S_PExT)
- On delay timer (S_ODT)
- On delay extended timer (S_ODTS)
- Off delay timer (S_OffDT)
Diagram Blok (Block Diagram) Timer PLC Siemens

Dimana,
S – Atur nilai atau sinyal untuk pengatur waktu
TV – Time Variable. Ini digunakan untuk menyimpan nilai waktu
S5T#tv
Sahabat dapat memasukkan nilai waktu dari 1 hingga 9990 detik.
R- Atur ulang nilai timer
Q – Output dari timer
BI – Current time dalam kode biner
BCD – Current time dalam kode desimal biner
Alamat Instruksi Timer PLC Delta
Untuk Software WPLSoft (Delta PLC), Sahabat dapat menggunakan pengalamatan timer mulai dari ‘T0 ′ hingga’ T127 ‘.
Di Delta PLC, alamat timer input ditampilkan seperti representasi umum (T0, T1, …… .. T127). Dan Output coil ditulis dalam bentuk.
T (Address rung) K (10*timer value)
Dimana,
‘T0’ adalah alamat timer dan ‘K’ adalah konstanta
Diagram blok timer PLC Delta:

Alamat Instruksi Timer PLC Mitsubishi
Keduanya, PLC Mitsubishi dan PLC Delta, menggunakan format pengalamatan timer yang kurang lebih sama.
Contoh Penerapan Timer
Contoh paling mendasar dan nyata adalah mengontrol sinyal lalu lintas menggunakan otomatisasi PLC.
Setelah waktu tertentu (tetap), setiap sinyal sisi harus hidup dan mati. Pada satu waktu, hanya satu sisi sinyal lalu lintas yang harus menyala.
Logika ini dapat diimplementasikan menggunakan timer PLC sederhana.
Aplikasi Instruksi Timer
Berikut adalah beberapa aplikasi dasar timer PLC yang dapat Sahabat gunakan dalam lingkungan otomasi PLC.
- Gunakan untuk tindakan penundaan atau delay
- Ini digunakan untuk menjalankan atau menghentikan operasi sesuai perintah pengguna.
- Timer RTO membantu merekam atau menahan nilai waktu.
Ini semua tentang teori timer pada PLC. Ini adalah materi yang sangat besar. Kelas PLC mencoba membuatnya sederhana. Jika Sahabat memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya di komentar.
Terimakasih sudah Belajar PLC di Kelas PLC.
Materi lain terkait PLC:
- Belajar PLC Dasar Untuk Pemula
- Modul Input Dan Output PLC
- Fungsi PLC (Programmable Logic Controller)
- Pertanyaan Umum Tentang PLC (Programmable Logic Controller)
- Instruksi Pemrograman PLC Klasifikasi Dan Jenisnya