Perbedaan Colorimeter dan Spektrofotometer – Colorimeter dan spektrofotometer adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur sifat zat yang menyerap cahaya.
Namun, keduanya dibedakan sedemikian rupa sehingga colorimeter mengukur konsentrasi zat terlarut dalam larutan apa pun dengan menentukan absorbansi panjang gelombang cahaya tertentu yang melewati larutan.
Sebaliknya, spektrofotometer mengukur transmitansi atau reflektansi cahaya dengan melewatkannya melalui larutan sampel.
Keduanya beroperasi dengan cara yang agak mirip karena kedua instrumen menggunakan larutan dan sinar cahaya untuk memeriksa tingkat absorbansi cahaya.
Namun, terdapat berbagai perbedaan di antara keduanya. Jadi, mari kita lihat apa saja perbedaan antara colorimeter dan spektrofotometer itu.
Baca Cepat :
TogglePengertian Colorimeter
Colorimeter digunakan untuk memeriksa tingkat absorbansi panjang gelombang cahaya tertentu melalui larutan tertentu. Itu menggunakan hukum Beer-Lambert untuk menemukan konsentrasi zat terlarut dalam larutan tertentu.
Elemen utama yang membentuk colorimeter adalah:
- Sumber cahaya
- Flter
- Glass slab atau chamber
- Photosensitive detector
- Galvanometer
Prinsip Kerja Colorimeter
Pada uji kolorimetri, Sinar cahaya dilewatkan melalui larutan berwarna, cahaya yang lewat ditangkap dalam fotosel untuk mendapatkan tingkat absorbansi cahaya oleh larutan tersebut.
Sebelum melewati larutan, cahaya melewati filter yang memilih panjang gelombang cahaya yang diinginkan. Setelah penyaringan, cahaya dibiarkan mencapai fotosel melalui glass slab atau lempengan kaca.
Colorimeter memiliki berbagai fungsi secara kimiawi dan biologis seperti menganalisis darah, nutrisi tanah, konsentrasi larutan, dll.
Pengertian Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah instrumen yang mengukur kemampuan menyerap atau mentransmisikan cahaya dari larutan ketika sinar cahaya melewatinya.
Jumlah cahaya yang diserap atau ditransmisikan oleh larutan kimia bergantung pada panjang gelombang cahaya dan jenis larutan.
Prinsip Kerja Spektrofotometer
Prinsip kerja spektrofotometer adalah membantu dalam kuantifikasi cahaya yang ditransmisikan saat jatuh pada suatu larutan. Spektrofotometer menggunakan sistem lensa yang memfokuskan cahaya ke celah terbuka.
Cahaya ini kemudian difokuskan menuju celah keluar menggunakan lensa kedua sehingga cahaya monokromatik yang keluar dari celah terpecah menjadi panjang gelombang komponennya.
Susunan ini bertindak sebagai prisma yang memisahkan cahaya monokromatik yang jatuh di atasnya menjadi panjang gelombang komponennya.
Selanjutnya sesuai dengan kebutuhan, susunan celah diputar sehingga didapatkan panjang gelombang yang diinginkan yang akan diteruskan ke fotosel.
Fotosel membentuk koleksi dengan galvanometer yang menampilkan nilai transmitansi secara langsung dengan mengambil keluaran listrik dari fotosel.
Solusi sampel ada di antara celah keluar dan fotodetektor. Jika ada solusi yang jelas maka cahaya akan memancarkan sepenuhnya melaluinya.
Tetapi jika larutan menjadi keruh, tingkat transmitansi menurun, maka semakin padat larutan, semakin sedikit transmitansi.
Perbedaan Colorimeter dan Spektrofotometer
- Colorimeter adalah alat yang mengukur jumlah pancaran sinar cahaya yang diserap oleh larutan tertentu. Namun, spektrofotometer mengukur intensitas cahaya sebagai fungsi warna atau panjang gelombang cahaya berdasarkan tingkat transmitansi.
- Colorimeter menghasilkan analisis psikofisik, menawarkan pengukuran warna secara fisik seperti persepsi mata dan otak manusia untuk memvisualisasikan berbagai hal. Sedangkan hasil spektrofotometer dalam analisis fisik melalui informasi kolorimetri dapat dikumpulkan secara tidak langsung.
- Colorimeter dianggap sebagai instrumen yang kurang sensitif dibandingkan dengan spektrofotometer.
- Harga Spektrofotometer lebih mahal dari pada harga colorimeter.
- Desain colorimeter tidak terlalu rumit, ringan, dan kokoh secara umum sehingga mengurangi keausan selama pengoperasian, sementara ini tidak terjadi pada spektrofotometer karena relatif berat sehingga menunjukkan lebih banyak kerumitan.
- Colorimeter memiliki bagian yang tidak bergerak sedangkan bagian spektrofotometer tidak diam.
- Colorimeter menawarkan panjang gelombang tetap, biasanya dalam rentang spektrum yang terlihat sedangkan spektrofotometer menawarkan panjang gelombang variabel yang luas, mulai dari UV, inframerah dan rentang tampak.
- Data tristimulus diperoleh dari analisis kolorimetri sedangkan data kolorimetri dapat diperoleh secara tidak langsung dengan analisis spektrofotometri.
- Melalui uji kolorimetri, perbandingan warna dan penyesuaian perbedaan warna dapat dilakukan. Sedangkan spektrofotometer membantu dalam perumusan warna dan pengukuran iluminan variabel.
- Menurut tingkat absorbansi, colorimeter menentukan konsentrasi senyawa. Sebaliknya, intensitas cahaya membantu mengidentifikasi molekul organik dan anorganik.
Kesimpulan
Dari pembahasan ini, jelaslah bahwa colorimeter dan spektrofotometer adalah dua instrumen yang menggunakan prinsip kerja yang sama tetapi yang satu menentukan konsentrasi larutan sedangkan yang lain menentukan intensitas cahaya ketika melewati suatu larutan.
Semoga artikel mengenai perbedaan colorimeter dan spektrofotometer ini dapat memberikan manfaat untuk Sahabat pembaca setia Kelas PLC.

